Medan – KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) sedang mempersiapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) khusus untuk cabang olahraga bela diri pada tahun 2025.
PON Bela Diri ini merupakan inisiatif baru dan akan diselenggarakan di Kudus, Jawa Tengah, pada bulan Oktober mendatang.
PON Bela Diri ini merupakan langkah KONI untuk memberikan wadah kompetisi yang lebih sering bagi atlet-atlet bela diri, tidak hanya menunggu PON empat tahunan.Â
Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas atlet dan potensi pariwisata daerah.Â
Bagaimana dengan KONI Sumut?.
Sampai sekarang tak kabar dengan persiapan atlet untuk mengikuti PON cabor bela diri tersebut. Ini terlihat keluhan dari pengurus cabor yang akan dipertandingkan
“Belum ada pemberitahuan dari KONI Sumut. Kami sendiri bingung dengan KONI Sumut” kata Sekretaris PJSI Sumut Josef menanggapi seputar PON cabor bela diri di Medan, Senin (11/8).
Seperti diketahui PON cabor bela diri akan mempertandingkan 10 cabang olahraga. Mulai dari pencak silat, tarung derajat, karate, taekwondo, gulat, judo, jujitsu, sambo, kempo, hingga wushu.
PON Bela Diri juga dirancang sebagai ajang pembinaan atlet muda, dengan koordinasi bersama induk organisasi cabang olahraga.
Dengan adanya PON Bela Diri ini, diharapkan pembinaan atlet bela diri di Indonesia semakin terarah dan berkesinambungan, serta potensi atlet-atlet muda dapat lebih terasah.Â
“KONI Sumut terkesan bungkam . Ini tidak baik . Seharusnya diajak komunikasi dengan cabor membahas masalah PON cabor bela diri” tambah nya.
PON cabor bela diri sebut nya untuk meningkatkan kualitas atlet, memberikan wadah kompetisi lebih sering, serta mendorong pariwisata dan perekonomian daerah.Â
Apalagi selama gelaran PON, cabor bela diri selalu menjadi kontribusi medali untuk kontingen Sumatera Utara.
Media menanyakan pada pengurus harian KONI Sumut “Rencana ikut”,kata sekretaris KONI Sumut









