Medan – PSMS sudah diakusisi atau dijual. Itulah yang bergulir disana sini setelah Fendy Jonathan mengklaim sebagai Presiden klub PSMS pada musim kompetisi Liga 2 tahun 2025 – 2026.
Hal ini dikuatkan belum adanya pemberitahuan bentuk kerjasama antara manajemen lama ( Dirutnya) Ari Maulana) dengan Fendy Jonathan. Begitu juga masalah saham pada PT KMI yang mana para pemegang saham sebelumnya Edy Rahmayadi (51 persen) dan Alm Kodrat Shah 49 persen)
Belum adanya keterbukaan manajemen lama soal saham membuat asumsi bahwa saham PT KMI dan PSMS sudah diakusisi Fendy Jonathan dkk yang diketahui dari grup JLO ( Jerry Hermawan Lo)
Jerry Hermawan Lo adalah pendiri grup bisnis JHL Group. Melalui grup perusahaan itu, ia dikabarkan memiliki bisnis judi di Kamboja.
Jerry Hermawan Lo juga menjadi pemegang saham klub sepak bola papan atas, Dewa United.(Dikutip majalah Tempo)
Pernyataan lain menguatkan PSMS sudah dikendalikan JLO tak satupun manajemen lama terlibat dalam mengelola PSMS pada musim kompetisi tahun ini.
Ditambah lagi, Ari Maulana sebelum nya Dirut PT KMI tak berkomentar. Beliau menyebutkan sebagai tim hore hore di manajemen baru “Tim hore hore”, katanya pada media ini Sabtu 30/8) malam
Ari pun menghindar saat ditanyai apa PSMS sudah diakuisisi oleh JLO ?. Menantu mantan Gubsu Edy Rahmayadi langsung pamit dari hadapan wartawan.
Sebelumnya diketahui, PSMS berada di bawah naungan PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), yang saham mayoritasnya sempat disebut-sebut dimiliki oleh mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. Namun, Fendi enggan menanggapi hal tersebut secara gamblang.
“Begini, saya tidak bisa menjelaskan secara detail terkait hal itu (kepemilikan saham PSMS). Jadi jangan ditanya siapa pemegang sahamnya,” ucap Fendi pada wartawan Minggu (31/8/2025).
Fendi lebih memilih fokus pada pembenahan tim dan pengembangan klub ke depan. Ia menyatakan manajemen saat ini akan bekerja secara profesional dengan target utama membawa PSMS promosi ke Liga 1.
“Yang jelas kami adalah manajemen yang profesional. Tugas kami adalah mengembangkan sepak bola dan mengembangkan PSMS Medan dari Liga 2 ke Liga 1. Itu prioritas kami,” ucapnya.
Meski enggan membuka struktur pemegang saham, Fendi memastikan bahwa bentuk hukum klub masih berada dalam badan hukum PT, yakni PT Kinantan Medan Indonesia (KMI).









