Medan – Kehadiran Piala Kemerdekaan yang akan menghadirkan timnas Indonesia U-17 bersama para kontestan Piala Dunia U-17 lainnya Agustus 2025 ini mendapat sinyal positif. Selain PSSI sebagai panpel utama, Asprov PSSI Sumut akan ikut ambil bagian sebagai pelaksana teknis.
Ini menjadi inisiatif berikutnya dari Anggota Exco Arya Sinulingga sejak menjabat sebagai Plt Ketua Asprov PSSI Sumatra Utara. Sejumlah inisiatif yang memberi warna baru bagi sepakbola daerah. Tidak hanya fokus pada pembinaan usia dini, ia juga membuka ruang partisipasi lebih luas bagi pelatih, wasit, hingga suporter lokal.
Seperti dikatakan Owner PSSK Karo Petra Jaya Purba dalam kurun waktu lebih dari satu tahun, sejumlah program berhasil diluncurkan, mulai dari kursus pelatih bersertifikat dengan subsidi biaya, kompetisi reguler seperti Soeratin dan Piala Pertiwi, hingga teranyar ujicoba internasional yang menghadirkan Timnas U-17 Indonesia ke Sumut.
Salah satu momen penting terjadi saat Stadion Utama Deli Serdang dipilih menjadi lokasi pemusatan latihan dan pertandingan uji coba Timnas U-17 melawan tim dari Afrika Selatan, Panama, dan Tajikistan. Ini menjadi pertama kalinya dalam beberapa tahun, sepakbola internasional kembali menggema di Sumatera Utara.
“Terima kasih Bang Arya sudah membawa event besar ke sini. Setelah sekian lama, akhirnya Sumut kembali merasakan atmosfer sepakbola internasional,” ujar Petra Jaya Purba selaku owner PSSK Karo, Minggu (3/8)
Selain dari sisi pemain sebut Perra, perhatian juga diberikan kepada pengembangan pelatih dan perangkat pertandingan. Selama 2024–2025, Asprov PSSI Sumut telah meluluskan ratusan pelatih berlisensi, termasuk menggelar coaching clinic bersama pelatih Timnas seperti Indra Sjafri dan Mochizuki Satoru (Timnas Putri).
Dari sektor perwasitan, tahun 2024 mencatat empat wasit asal Sumut lolos seleksi Liga 3 nasional: Rusdian Putra, Zicco Pardiansyah, Suhendri, dan Ananda Pebri Siregar. Sementara itu, wasit putri Lely Yarma dipercaya memimpin pertandingan dalam ajang Indonesian Beach Soccer Festival 2024 di Bali.
Meski belum semua persoalan tuntas, deretan program ini menjadi sinyal positif bahwa pembinaan sepakbola di Sumatra Utara kembali bergeliat. Tantangannya ke depan tentu menjaga konsistensi dan menjangkau lebih banyak talenta muda dari berbagai daerah kabupaten/kota.
“Setelah Piala Kemerdekaan ini, kita tunggu saja gebrakan berikutnya. Yang pasti, dibanding sebelumnya, geliatnya sekarang lebih terasa,” katanya
Keterlibatan Arya Sinulingga di dunia sepakbola jelas Petra bukanlah suatu kebetulan. Juga bukan karena semata kedekatannya dengan Erick Thohir, ketua umum PSSI yang juga menjabat Menteri BUMN.
Sepak terjang Bang Arya di sepakbola Tanah Air pun bukan hal baru. Jabatan Anggota Executive Committee (Exco) PSSI menjadi buktinya.
Tak hanya itu, ia juga mengemban jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatera Utara yang diberi mandat melakukan pembinaan sepakbola di daerah Sumut.
Tanpa pengalaman yang panjang di dunia sepakbola, tak mungkin mantan wartawan ini mendapatkan jabatan di komite eksekutif federasi sepakbola Indonesia itu.
“Beliau punya pengalaman di sepakbola selama 5 tahun Jadi bukan ini karena dekat sama Pak Erik Thohir, Jadi kan paham bola tidak harus bermain (sepakbola), ya manajemen penting banget,” kata nya
Kecintaannya terhadap sepakbola sejak kecil memicu pria kelahiran 18 Februari 1971 ini untuk mengembangkan sepakbola di daerah asalnya.
Hampir semua dilakukan Arya Sinulingga untuk memajukan sepakbola di Sumatera Utara, dari mulai pembinaan usia muda, menjalankan kompetisi hingga memiliki klub sepakbola.
Bahkan, hal lain yang juga tak luput dari perhatian Arya Sinulingga adalah menambah jumlah wasit dan pelatih sepakbola di Sumatera Utara.
Dalam satu tahun kemarin, ia menghasilkan 185 wasit atau lebih banyak daripada jumlah wasit yang pernah ada di Sumatera Utara, termasuk juga menambah 180 pelatih untuk sekolah sepakbola (SSB) yang bertebaran di Sumatera Utara.
.
			





							

